Matalensa || BREBES – Dalam rangka meningkatkan mitigasi risiko dan kesiapsiagaan menghadapi perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes melakukan koordinasi strategis dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Brebes. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (8/12/2025) oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP), Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Adkamtib), serta jajaran pengamanan.
Koordinasi ini merupakan tindak lanjut atas Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-42.OT.02.02 Tahun 2025 tentang Petunjuk, Arahan, dan Informasi Penting dalam Rangka Menyambut Perayaan Hari Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Melalui surat edaran tersebut, seluruh jajaran pemasyarakatan diminta untuk memperkuat aspek deteksi dini, respons cepat, dan pengendalian situasi.
Rombongan Lapas Brebes disambut hangat oleh jajaran BPBD dan Damkar Brebes. Pertemuan berlangsung penuh keakraban dan fokus pada peningkatan kolaborasi dalam menghadapi momentum akhir tahun yang identik dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dan potensi kerawanan.
Kalapas Brebes Gowim Mahali, menyampaikan bahwa koordinasi lintas instansi menjadi langkah vital untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga.
“Sesuai dengan arahan pimpinan, Kami ingin memastikan seluruh potensi gangguan dapat diminimalkan sejak dini. Sinergi dengan BPBD dan Damkar sangat penting untuk memperkuat kesiapsiagaan kami menjelang Nataru,” ungkapnya.
Mohammad Ziun, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas juga menekankan bahwa kesiapan menghadapi situasi darurat, baik bencana alam, kebakaran, maupun gangguan keamanan lainnya, memerlukan kekompakan dan komunikasi yang solid.
“Kami berkomitmen menjalankan arahan Dirjenpas dengan memperkuat koordinasi dan respons cepat di lapangan.”, tegas Mohammad Ziun.
Pihak BPBD dan Damkar Brebes mengapresiasi langkah proaktif Lapas Brebes. Mereka menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung koordinasi penanganan kedaruratan, termasuk latihan kesiapsiagaan dan respons insiden apabila diperlukan.
Melalui sinergi ini, Lapas Brebes berharap pengamanan Nataru dapat berjalan optimal, terarah, dan tercipta situasi yang aman serta kondusif bagi masyarakat maupun lingkungan pemasyarakatan. Upaya mitigasi ini diharapkan memberikan rasa aman tidak hanya bagi warga binaan dan petugas, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
Dengan kolaborasi yang semakin kuat, Lapas Brebes menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas dan meningkatkan kesiapsiagaan pada setiap momentum penting di wilayah Kabupaten Brebes.
( R– MLN)






