Matalensa-lombok Utara– Upaya memperkuat layanan kebencanaan yang inklusif di Kabupaten Lombok Utara memasuki babak baru dengan diluncurkannya Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB). Kegiatan yang digelar di Anema Wellness & Resort pada Rabu, ( 10/12 ) ini menjadi momentum penting dalam memastikan kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas, memperoleh perlindungan setara dalam situasi bencana.
Peluncuran ULD-PB turut dihadiri Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K., bersama Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara Ny. Heny Agus Purwanta, sebagai bentuk dukungan Polri terhadap penguatan kapasitas kebencanaan yang berkeadilan dan inklusif.
Kapolres AKBP Agus Purwanta menegaskan bahwa Lombok Utara merupakan salah satu wilayah yang tinggi risiko bencana, sehingga layanan kebencanaan harus mampu menjangkau semua lapisan masyarakat.
“Polri berkewajiban memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas. ULD-PB ini adalah langkah strategis dan akan menjadi wadah koordinasi penting untuk mewujudkan layanan kebencanaan yang inklusif, cepat, dan humanis,” ujarnya.
Kapolres menegaskan, Polres Lombok Utara siap mendukung operasional ULD-PB melalui penguatan kapasitas personel, penyusunan SOP evakuasi inklusif, serta koordinasi lintas lembaga dalam setiap operasi penanggulangan bencana.
Peluncuran ini merupakan hasil kerja bersama Pemerintah Daerah, Caritas Germany, komunitas penyandang disabilitas, serta unsur TNI–Polri. Langkah tersebut diapresiasi oleh Cipto Priyono Leksono, perwakilan Caritas Germany, yang menilai Lombok Utara sebagai daerah yang progresif dalam mengarusutamakan isu disabilitas dalam penanggulangan bencana.
“Model seperti ini sangat penting untuk memastikan kesiapsiagaan merata, terutama bagi kelompok yang paling rentan,” ujarnya.
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menyampaikan bahwa Bhayangkari akan memperkuat edukasi masyarakat terkait kebutuhan penyandang disabilitas dalam situasi darurat.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun kesiapsiagaan keluarga. Bhayangkari siap berkolaborasi untuk memperkuat empati sosial dan memastikan penyandang disabilitas mendapat perlindungan yang layak,” katanya.
Sementara itu, Pj Sekda Lombok Utara Sahabudin, S.Sos., M.Si., menegaskan peluncuran ULD-PB menjadi tonggak baru bagi daerah dalam membangun tata kelola kebencanaan yang responsif dan inklusif.
“Kehadiran ULD-PB memperjelas arah kebijakan daerah bahwa penanggulangan bencana harus berpihak kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK KLU Hj. Rohani, QH., M.Pd., Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Kepala BPBD Lombok Utara M. Zaldy Rahadian, ST., Danramil Tanjung, serta organisasi seperti HWDI, Forum PRB, para kepala OPD, camat, dan elemen masyarakat lainnya.
Dengan terbentuknya ULD-PB, Lombok Utara kini mempertegas posisinya sebagai salah satu daerah di NTB yang menjadikan hak-hak penyandang disabilitas sebagai bagian utama dalam tata kelola kebencanaan.
(R—E YAQIN)






