Home / Daerah / Dua Pekan Tak Beroperasi, Dapur MBG Aikmual Mandek karena Dana Belum Cair dari Pusat

Dua Pekan Tak Beroperasi, Dapur MBG Aikmual Mandek karena Dana Belum Cair dari Pusat

Matalensa- Lombok Tengah, Lombok Fokus – Kegiatan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lombok Tengah Praya Aikmual terhenti sejak 30 Oktober 2025. Hingga hampir dua pekan berlalu, belum ada tanda-tanda kegiatan itu akan kembali berjalan.

Penghentian sementara ini disebabkan oleh belum cairnya dana operasional dari pemerintah pusat, meskipun seluruh administrasi dan proposal kegiatan telah rampung serta disetujui.

Kepala SPPG Lombok Tengah Praya Aikmual, Mulia Kharisma Budiarti mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah melakukan semua tahapan sesuai prosedur. Namun, hingga kini belum ada pencairan dana.

“Kami sudah upload proposal dan sudah disetujui, tapi anggarannya belum masuk. Nah, untuk alasannya kenapa belum masuk, itu hanya pusat yang tahu, kak,” ujarnya kepada Lombok Fokus, Minggu (9/11/2025).

Akibat terhentinya operasional dapur MBG, sejumlah sekolah penerima manfaat di wilayah aikmual Praya mengaku mulai terdampak. Program yang biasanya menyediakan makanan bergizi untuk siswa kini vakum, menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru dan orang tua.

Seorang warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan keresahan atas kondisi tersebut.

“Anak-anak di sekolah sudah terbiasa dapat makan siang dari program itu. Sekarang sudah hampir dua minggu tidak jalan, kasihan juga mereka. Kami berharap cepat diselesaikan karena ini menyangkut kebutuhan anak-anak,” ungkapnya.

Menanggapi situasi ini, Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Lombok Tengah, Muhamamad Ihsan, membenarkan bahwa kendala pencairan dana tidak hanya terjadi di Lombok Tengah, tetapi juga di sejumlah daerah lain seperti Sumbawa, Lombok Barat, dan Lombok Timur.

“Permasalahan ini sepenuhnya urusan pusat, karena mekanisme pencairan dana dilakukan langsung oleh kementerian. Kami di daerah hanya menunggu,” jelas Ihsan.

Ia menambahkan, meskipun seluruh laporan dan dokumen dari daerah sudah diunggah tepat waktu, sistem pencairan dari pusat belum berjalan normal tanpa penjelasan resmi mengenai penyebabnya.

“Biasanya proses pencairan hanya satu hingga dua hari, tapi sekarang sudah tertunda hampir dua minggu. Ada yang sudah cair seperti di Jonggat, tapi ada juga yang belum, termasuk Aikmual Praya,” terangnya.

Ihsan juga mengimbau agar pengelola dapur tidak menggunakan dana talangan untuk menutupi kebutuhan operasional siswa, guna menghindari beban keuangan di kemudian hari.

“Kami hanya bisa menunggu konfirmasi resmi dari pusat. Mudah-mudahan segera cair supaya kegiatan MBG bisa berjalan kembali untuk mendukung gizi anak-anak di seluruh NTB,” tutupnya.

 

(R___E YAQIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *